DSS
DSS
merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk
sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan). Sistem informasi sangat penting
untuk mendukung proses pengambilan keputusan . Dimana system informasi
mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah aplikasi Decision Support System (DSS)
yang telah dikembangkan pada tahun 1970. Keefektifan dalam mengembangkan DSS
diperlukan suatu pemahaman tentang bagaimana system informasi ini dapat
digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sehingga DSS ini dapat membantu
seorang manajer dalam meningkatkan kinerjanya dalam mengambil suatu keputusan.
Hal yang
perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan
tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka.
DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang
telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management
science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian
masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual
(biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini
komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang
sama dalam waktu relatif singkat. Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal
istilah decision modeling, decision theory, dan decision analysis - yang pada
hakekatnya adalah merepresentasikan permasalaha dan manaje-men yang dihadapi
setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk model
matematika). Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear
programming, game's theory, transportation problem, inventory system, decision
tree, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak problem klasik yang kerap
dijumpai dalam aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan
mudah disimulasikan dan diselesaikan dengan menggunakan formula atau rumus-rumus
sederhana. Tetapi banyak pula masalahan yang ada sangat rumit sehingga
membutuhkan kecanggihan komputer. Decision Support System ( DSS ) merupakan
progresi alamiah dari system pelaporan informasi dan system pemrosesan
transaksi. DSS bersifat interaktif, system informasi yang berbasis komputer
yang menggunakan model keputusan dan secara khusus menggunakan database untuk
membantu proses pengambilan keputusan bagi manajer dan pengguna akhir Informasi
dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan khusus dan output dari model
matematika dan sistem pakar.
Sprague dan
Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang memiliki lima
karakteristik utama (Sprague et.al., 1993):
1) Sistem
yang berbasis komputer;
2)
Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan;
3) Untuk
memecahkan masalah-masalah rumit yang "mustahil" dilakukan dengan
kalkulasi manual;
4) Melalui
cara simulasi yang interaktif;
5) Dimana
data dan model analisis sebagai komponen utama.Karakteristik 4 dan 5 merupakan
fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan ini sesuai dengean
perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer.
Prinsip Dasar DSS
1. Struktur
MasalahSulit utk menemukan masalah yg sepenuhnya terstruktur atau tak
terstruktur - area kelabu Simon. Ini berarti DSS diarahkan pada area tempat
sebagai besar masalah berada.
2. Dukungan KeputusanDSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yg terstruktur, tetapi manajer bertanggung ajwab atas bagian yang tidak terstruktur.
3. Efektivitas Keputusanwaktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yg baik
2. Dukungan KeputusanDSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yg terstruktur, tetapi manajer bertanggung ajwab atas bagian yang tidak terstruktur.
3. Efektivitas Keputusanwaktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yg baik
TUJUAN DSS
Tujuan dari
DSS adalah sebagai berikut:
1. Membantu
manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur.
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
Perintis DSS yang lain, Peter G.W. Keen, bekerja sama dengan Scott Morton mendefinisikan 3 (tiga) tujuan yang harus dicapai DSS. Mereka percaya bahwa DSS harus :1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
Manajer yang
menggunakan model matematis dapat memperoleh keuntungansebagai berikut :
1. Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar
2. Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat.
3. Model memberikan daya peramalan
4. Model membutuhkan biyaya yang lebih murah daripada metode trial-and-error.
5. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.
6. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
7. Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi).
8. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
9. Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
10. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
11. Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
1. Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar
2. Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat.
3. Model memberikan daya peramalan
4. Model membutuhkan biyaya yang lebih murah daripada metode trial-and-error.
5. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.
6. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
7. Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi).
8. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
9. Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
10. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
11. Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
Sedangkan
kerugian model adalah sebagai berikut:
1. Sulitnnya pemodelan system bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapatmenangkap semua pengaruh pada entity.
2. Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model yang lebih kompleks secara pribadi
1. Sulitnnya pemodelan system bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapatmenangkap semua pengaruh pada entity.
2. Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model yang lebih kompleks secara pribadi
Beberapa hal yang dilakukan oleh seorang manajer adalah sebagai berikut:
1. Fungsi ManajemenFungsi manajemen dari seorang manajer ini meliputi:
1. Planning.
2. Organizing.
3. Staffing.
4. Directing.
5. Controlling.
2. Peran ManajemenPeran manajerial ini maliputi beberapa aktifitas, diantaranya:
1. Interpersonal.
2. Informational.
3. Decisional.
3. Tingkatan ManajemenTingkatan manajemen ini meliputi: (Dapat dilihat pada gambar 10.5)
1. Tingkat Perencanaan Strategis.
2. Tingkat Pengendalian Manajemen.
3. Tingkat Operasional.
JENIS-JENIS DSS
Jenis-jenis
DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Mengambil elemen-elemen informasi.
2. Menaganalisis seluruh file.
3. Menyiapkan laporan dari berbagai file.
4. Memperkirakan dari akibat. keputusan
5. Mengusulkan. keputusan
6. Membuat keputusan
1. Mengambil elemen-elemen informasi.
2. Menaganalisis seluruh file.
3. Menyiapkan laporan dari berbagai file.
4. Memperkirakan dari akibat. keputusan
5. Mengusulkan. keputusan
6. Membuat keputusan
fokus utama konsep DSS adalah komputer harus digunakan untuk mendukung manajer tertentu membuat keputusan tertentu untuk memecahkan masalah tertentu. Model DSS terdiri dari:
1. Model matematika.
2. Database.
3. Perangkat lunak.
yang melukiskan beberapa komponen yang mendukung DSS, seperti: Hardware, Software, Data, Model, dan Interaktif para pemakainya.Menurut Herbert A. Simon keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan, dengan keputusan terprogram pada satu ujungnya dan keputusan tak terprogram pada ujung lainnya.
1. Keputusan Terprogram, bersifat berulang dan rutin sedemikian sehingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sbg sesuatu yg baru) tiap kali terjadi.
2. Keputusan Tidak Terprogram, bersifat baru, tidak terstruktur, dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yg pasti utk menangani masalah ini belum pernah ada sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit, atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.
Aplikasi DSS yang ditawarkan di pasar sangat beraneka ragam, dari yang paling sederhana (quick-hit DSS)sampai dengan yang sangat kompleks (institutional DSS). Quick-Hit DSS" biasanya ditujukan untuk para manajer yang baru belajar menggunakan DSS (sebagai pengembangan setelah jenis pelaporan yangdisediakan oleh MIS = Management Information System, satu level sistem di bawah DSS). Biasanya masalah yang dihadapi cukup sederhana (simple) dan dibutuhkan dengan segera penyelesaiannya.Misalnya untuk kebutuhan pelaporan (report) atau pencarian informasi (query). Sistem yang sama biasa pula dipergunakan untuk melakukan analisa sederhana. Contohnya adalah melihat dampak yang terjadi pada sebuah formulasi, apabila variabel-variabel atau parameter-parameternya diubah. Di dalam perusahaan, DSS jenis ini biasanya diimplementasikan dalam sebuah fungsi organisasi yang dapat berdiri sendiri (berdasarkan data yang dimiliki fungsi organisasi tersebut). Misalnya adalah DSS untuk menyusun anggaran tahunan, DSS untuk melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besanya jam lembur karyawan, dan lain sebagainya.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Keputusan-keputusan
dibuat untuk memecahkan masalah. Dalam usaha memecahkan suatu masalah mungkin
membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu
diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak
negatif, atau untuk memanfaatkan kesempatan.
CARA PENGGUNAAN INFORMASI DARI DSS:
Pada
dasarnya dua pengguna informasi dari DSS oleh manajer, yaitu untuk
mendefinisikan masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian masalah
adalah usaha definisi dari pendekatan system. Ia juga berkaitan dengan fase
intelegensi yang di kemukakan oleh simon. Selanjutnya manjer menggunakan
informasi untuk memecahkan masalah yang telah diidentifikasi. Hal ini merupakan
usaha pemecahan menurut poendekatan sistim dan berkaitan denga fase disain dan
pemilihan. Pada umumnya, lapaoran berkala dan khusus digunakan terutama dalam
usaha definisi, dan simulasi dalam usaha pemecahanLaporan berkala dapat di
rancang untuk menidentifikasi masalah atau masalah yangkemungkinan besar akan
muncul, manjer juga melakukan query terhadap database untukmenemukan masalah
atau mempelajari lebih jauh lagi mengenai masalah yang telah di identifikasi.
Simulasi dapat juga membuka masalah yang tersembunyi, karna kelemahancenderung
akan kelihatan menonjol ketika operasi perusahaan diubah secara
matematis.Laporan berkala dan khusus dapat juga membantu manajer untuk
memecahkan masalahdengan cara mengidentifikasi keputusan alternative,
mengevaluasi dan memilih alternative tersebut, dan memberikan informasi
lanjutan.
Penjelasan
MODEL DSS
Data dan
informasi dimasukkan ke dalam database dari lingkungan perusahaan. Database
berisi data yang disediakan oleh SIA. Isi database digunakan oleh tiga
subsistem perangkat lunak.
DSS
merupakan bagian dari sistem informasi berbasis
komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan). Sistem
informasi sangat penting untuk mendukung proses pengambilan keputusan . Dimana
system informasi mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah aplikasi Decision
Support System (DSS) yang telah dikembangkan pada tahun 1970. Keefektifan dalam
mengembangkan DSS diperlukan suatu pemahaman tentang bagaimana system informasi
ini dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sehingga DSS ini dapat
membantu seorang manajer dalam meningkatkan kinerjanya dalam mengambil suatu
keputusan.
Hal yang
perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan
tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka.
DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang
telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management
science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian
masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual
(biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini
komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang
sama dalam waktu relatif singkat. Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal
istilah decision modeling, decision theory, dan decision analysis - yang pada
hakekatnya adalah merepresentasikan permasalaha dan manaje-men yang dihadapi
setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk model
matematika). Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear
programming, game's theory, transportation problem, inventory system, decision
tree, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak problem klasik yang kerap
dijumpai dalam aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan
mudah disimulasikan dan diselesaikan dengan menggunakan formula atau
rumus-rumus sederhana. Tetapi banyak pula masalahan yang ada sangat rumit
sehingga membutuhkan kecanggihan komputer. Decision Support System ( DSS )
merupakan progresi alamiah dari system pelaporan informasi dan system
pemrosesan transaksi. DSS bersifat interaktif, system informasi yang berbasis
komputer yang menggunakan model keputusan dan secara khusus menggunakan
database untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajer dan pengguna
akhir Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan khusus dan output
dari model matematika dan sistem pakar.
Sprague dan
Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang memiliki lima
karakteristik utama (Sprague et.al., 1993):
1) Sistem
yang berbasis komputer;
2)
Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan;3) Untuk memecahkan
masalah-masalah rumit yang "mustahil" dilakukan dengan kalkulasi
manual;
4) Melalui
cara simulasi yang interaktif;
5) Dimana
data dan model analisis sebagai komponen utama.Karakteristik 4 dan 5 merupakan
fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan ini sesuai dengean
perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer.
Prinsip
Dasar DSS
1. Struktur MasalahSulit utk menemukan masalah yg sepenuhnya terstruktur atau tak terstruktur - area kelabu Simon. Ini berarti DSS diarahkan pada area tempat sebagai besar masalah berada.
2. Dukungan KeputusanDSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yg terstruktur, tetapi manajer bertanggung ajwab atas bagian yang tidak terstruktur.
3. Efektivitas Keputusanwaktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yg baik
TAHAPAN-TAHAPAN
Tahapan SPK
:
Definisi masalah
Pengumpulan data / elemen informasi yang relevan
pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
menentukan alternatif - alternatif solusi ( bisa dalam persentase )
Selain itu tahap-tahap dalan mengambil suatu keputusan telah dijelaskan dalam buku Herbert A. Simon, dimana tahapan tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Kegiatan Intelijen.Mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki
2. Kegiatan Merancang.Menemukan, mengembangkan dan mengalihkan berbagai alternatif tindakan yang mungkin
3. Kegiatan Memilih dan Menelaah.Menilai pilihan-pilihan yang sesuai
TUJUAN DSSTujuan dari DSS adalah sebagai berikut:
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur.
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
Perintis DSS yang lain, Peter G.W. Keen, bekerja sama dengan Scott Morton mendefinisikan 3 (tiga) tujuan yang harus dicapai DSS. Mereka percaya bahwa DSS harus :1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer.
KEUNTUNGAN
DAN KERUGIAN
Manajer yang
menggunakan model matematis dapat memperoleh keuntungansebagai berikut :
1. Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar
2. Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat.
3. Model memberikan daya peramalan
4. Model membutuhkan biyaya yang lebih murah daripada metode trial-and-error.
5. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.
6. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
7. Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi).
8. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
9. Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
10. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
11. Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
1. Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar
2. Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat.
3. Model memberikan daya peramalan
4. Model membutuhkan biyaya yang lebih murah daripada metode trial-and-error.
5. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.
6. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
7. Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi).
8. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
9. Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
10. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
11. Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
Sedangkan
kerugian model adalah sebagai berikut:
1. Sulitnnya pemodelan system bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapatmenangkap semua pengaruh pada entity.
2. Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model yang lebih kompleks secara pribadi
1. Sulitnnya pemodelan system bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapatmenangkap semua pengaruh pada entity.
2. Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model yang lebih kompleks secara pribadi
Beberapa hal yang dilakukan oleh seorang manajer adalah sebagai berikut:
1. Fungsi ManajemenFungsi manajemen dari seorang manajer ini meliputi:
1. Planning.
2. Organizing.
3. Staffing.
4. Directing.
5. Controlling.
2. Peran ManajemenPeran manajerial ini maliputi beberapa aktifitas, diantaranya:
1. Interpersonal.
2. Informational.
3. Decisional.
3. Tingkatan ManajemenTingkatan manajemen ini meliputi: (Dapat dilihat pada gambar 10.5)
1. Tingkat Perencanaan Strategis.
2. Tingkat Pengendalian Manajemen.
3. Tingkat Operasional.
JENIS-JENIS DSS
Jenis-jenis
DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Mengambil elemen-elemen informasi.
2. Menaganalisis seluruh file.
3. Menyiapkan laporan dari berbagai file.
4. Memperkirakan dari akibat. keputusan
5. Mengusulkan. keputusan
6. Membuat keputusan
1. Mengambil elemen-elemen informasi.
2. Menaganalisis seluruh file.
3. Menyiapkan laporan dari berbagai file.
4. Memperkirakan dari akibat. keputusan
5. Mengusulkan. keputusan
6. Membuat keputusan
Adapun fokus utama konsep DSS adalah komputer harus digunakan untuk mendukung manajer tertentu membuat keputusan tertentu untuk memecahkan masalah tertentu. Model DSS terdiri dari:
1. Model matematika.
2. Database.
3. Perangkat lunak.
yang melukiskan beberapa komponen yang mendukung DSS, seperti: Hardware, Software, Data, Model, dan Interaktif para pemakainya.Menurut Herbert A. Simon keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan, dengan keputusan terprogram pada satu ujungnya dan keputusan tak terprogram pada ujung lainnya.
1. Keputusan Terprogram, bersifat berulang dan rutin sedemikian sehingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sbg sesuatu yg baru) tiap kali terjadi.
2. Keputusan Tidak Terprogram, bersifat baru, tidak terstruktur, dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yg pasti utk menangani masalah ini belum pernah ada sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit, atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.
Aplikasi DSS yang ditawarkan di pasar sangat beraneka ragam, dari yang paling sederhana (quick-hit DSS)sampai dengan yang sangat kompleks (institutional DSS). Quick-Hit DSS" biasanya ditujukan untuk para manajer yang baru belajar menggunakan DSS (sebagai pengembangan setelah jenis pelaporan yangdisediakan oleh MIS = Management Information System, satu level sistem di bawah DSS). Biasanya masalah yang dihadapi cukup sederhana (simple) dan dibutuhkan dengan segera penyelesaiannya.Misalnya untuk kebutuhan pelaporan (report) atau pencarian informasi (query). Sistem yang sama biasa pula dipergunakan untuk melakukan analisa sederhana. Contohnya adalah melihat dampak yang terjadi pada sebuah formulasi, apabila variabel-variabel atau parameter-parameternya diubah. Di dalam perusahaan, DSS jenis ini biasanya diimplementasikan dalam sebuah fungsi organisasi yang dapat berdiri sendiri (berdasarkan data yang dimiliki fungsi organisasi tersebut). Misalnya adalah DSS untuk menyusun anggaran tahunan, DSS untuk melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besanya jam lembur karyawan, dan lain sebagainya.
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Keputusan-keputusan
dibuat untuk memecahkan masalah. Dalam usaha memecahkan suatu masalah mungkin
membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu
diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak
negatif, atau untuk memanfaatkan kesempatan.
CARA
PENGGUNAAN INFORMASI DARI DSS:
Pada
dasarnya dua pengguna informasi dari DSS oleh manajer, yaitu untuk
mendefinisikan masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian masalah
adalah usaha definisi dari pendekatan system. Ia juga berkaitan dengan fase
intelegensi yang di kemukakan oleh simon. Selanjutnya manjer menggunakan
informasi untuk memecahkan masalah yang telah diidentifikasi. Hal ini merupakan
usaha pemecahan menurut poendekatan sistim dan berkaitan denga fase disain dan
pemilihan. Pada umumnya, lapaoran berkala dan khusus digunakan terutama dalam
usaha definisi, dan simulasi dalam usaha pemecahanLaporan berkala dapat di
rancang untuk menidentifikasi masalah atau masalah yangkemungkinan besar akan
muncul, manjer juga melakukan query terhadap database untukmenemukan masalah
atau mempelajari lebih jauh lagi mengenai masalah yang telah di identifikasi.
Simulasi dapat juga membuka masalah yang tersembunyi, karna kelemahancenderung
akan kelihatan menonjol ketika operasi perusahaan diubah secara matematis.Laporan
berkala dan khusus dapat juga membantu manajer untuk memecahkan masalahdengan
cara mengidentifikasi keputusan alternative, mengevaluasi dan memilih
alternative tersebut, dan memberikan informasi lanjutan.
LAPORAN
1. Laporan
berkala dan khusus
Laporan
berkala atau periodic report yaitu laporan yang dibuat menurut jadwal tertentu
contohnya adalah analis penjualan terhadap pelanggan perbulan dan laporankhusus
atau special report yaitu laporan yang di buat ketika laporan dibuat ketika
sesuatu yang tidak seperti biasanya terjadi contohnya laporan mengenai
kecelakaan. Dalam penggunaannya laporan berkala dan khusus bersifat lengkap
atau ringkas.
2. Laporan
lengkap dan ringkas
laporan
lengakap atau detail report yaitu laporan yang memberikan spesifikasimengenai
setiap tindakan atau transaksi dan baris yang mewakili tindakan atau transaksi
disebut baris lengkap atau detail line sedangkan laporan ringkas atau summary
report yaitu laporan yang menyertakan baris yang mewakili beberapa tindakan
atau transaksi. Baris laporan biasanya di cetak dalam beberapa ururtan
tertentu, filed yang berada dalam record data, yang disebut key filed atau
control filed digunakan untuk mengurutkan record sebelum laporan tersebut
dicetak. Yang paling sering digunakan ialah Ascending sequence (urutan naik)
disini nilai filed control terendah (no pelanggan 0001 atau nama Aardbverk)
didaftar pertama kali, dan nilai tertinggi (no 9999 atau zikmund) di daftar
paling akhir.
Penjelasan
Gambar MODEL DSS
Data dan
informasi dimasukkan ke dalam database dari lingkungan perusahaan. Database
berisi data yang disediakan oleh SIA. Isi database digunakan oleh tiga
subsistem perangkat lunak.
- Perangkat
Lunak Penulisan Laporan merupakan hasil periodik maupun khusus.
- Model
Matematika menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang
melibatkan satu atau beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan, atau
berbagai aspek operasinya.
- Perangkat
Lunak GDSS, memungkinkan beberapa pemecah masalah, bekerja sama sebagai
satu kelompok, mencapai solusi.
SISTEM BERBASIS GRAFIK
Dalam
merepresenasikan DSS agar mudah dipergunakan dan dimengeri oleh user (dalam hal
ini adalahmanajer perusahaan), format grafik mutlak dipergunakan untuk
melengkapi teks yang ada. Contoh-contohmodel grafik yang populer dipergunakan
adalah sebagai berikut:
1. Time Series Charts - untuk melihat dampak sebuah variable terhadap waktu;
2. Bar Charts - untuk memperbandingkan kinerja beberapa entiti;
3. Pie Charts - untuk melihat komposisi atau persentasi suatu hal;
4. Scattered Diagrams - untuk menganalisa hubungan antara beberapa variabel;
5. Maps - untuk merepresentasikan data secara geografis;
6. Layouts - untuk menggambarkan lokasi barang secara fisik, seperti pada bangunan dan kantor;
7. Hierarchy Charts - untuk menggambarkan struktur organisasi;
8. Sequence Charts - untuk merepresentasikan sesuatu dengan logika yang tersetruktur (contohnya adalah diagram flowchart); dan
9. Motion Graphics - untuk memperlihat-kan perilaku dari variabel yang diamati denvan cara animasi
1. Time Series Charts - untuk melihat dampak sebuah variable terhadap waktu;
2. Bar Charts - untuk memperbandingkan kinerja beberapa entiti;
3. Pie Charts - untuk melihat komposisi atau persentasi suatu hal;
4. Scattered Diagrams - untuk menganalisa hubungan antara beberapa variabel;
5. Maps - untuk merepresentasikan data secara geografis;
6. Layouts - untuk menggambarkan lokasi barang secara fisik, seperti pada bangunan dan kantor;
7. Hierarchy Charts - untuk menggambarkan struktur organisasi;
8. Sequence Charts - untuk merepresentasikan sesuatu dengan logika yang tersetruktur (contohnya adalah diagram flowchart); dan
9. Motion Graphics - untuk memperlihat-kan perilaku dari variabel yang diamati denvan cara animasi
0 komentar:
Posting Komentar